Friday 27 March 2015

BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT (CIRCULATION)

C. CIRCULATION

Fungsi sistem sirkulasi adalah penghubung antara lingkungan eksternal dan lingkungan cairan internal tubuh, sistem ini membawa nutrisi dan gas ke semual sel, jaringan, organ serta membawa produk akhir metabolisme keluar dari jantung.

a. Anatomi dan Fisiologi Jantung
Jantung terletak pada bagian bawah kiri region tengah diantara dinding dada dan paru-paru. Bagian depan dilindungi oleh costa dan sternum, sedangkan bagian belakang dilindungi oleh columna spinalis.
Jantung terbagi atas 4 ruang yaitu 2 ruang bagian atas atau atrium dan 2 ruang bagian bawah atau ventrikel. Fungsi atrium adalah mengakumulasi darah sehingga ventrikel dapat terisi dengan cepat, meminimalkan penundaan dalam siklus pemompaan.
Ventrikel kiri (LV) jantung memompa darah melalui pembuluh darah arteri disirkulasi sistemik kedalam kapiler diseluruh tubuh kemudian darah kembali kejantung melalui vena dan dipompa oleh ventrikel kanan (RV) kedalam sirkulasi paru dan selanjutnya kembali kejantung kiri.

Gbr. Skema peredaran darah besar dan kecil

Pada orang dewasa saat beristirahat jantung berkontraksi antara 60-80 klai per menit. Denyut nadi adalah tanda dari tekanan yang diberikan setiap kontraksi.
Setiap kali jantung memompa, gelombang darah akan dikirimkan melalui arteri. Gelombang tersebut dirasakan sebagai denyut nadi. Dapat dirasakan pada arteri besar yang terletak diatas tulang.
Jantung, paru-paru dan otak bekerjasama untuk mempertahankan kehidupan. Fungsi dari ketiganya saling ketergantungan. Bila salah satu mengalami gangguan dua organ lainnya akan mengalami gangguan pula. Bila salah satu organ tersebut mengalami kegagalan fungsi, maka kedua organ lainnya akan mengalami hal yang sama segera.

Saat jantung berhenti berdenyut, kematian klinis terjadi pada penderita dalam henti nafas dan henti jantung. RJP segera dilakukan untuk mengembalikan keadaan penderita tanpa kerusakan. Kematian klinis terjadi selama 4-6 menit, sel otak mulai mengalami kematian. Setelah 8-10 menit tanpa denyut nadi, kerusakan yg irreversible terjadi pada otak.
Banyak alasan kenapa jantung dapat berhenti, dapat disebabkan oleh penyakit jantung, kejang, stroke, reaksi alergi, diabetes dan penyakit lainnya. Jantung juga dapat berhenti karena cedera yang berat. Pada bayi masalah pernafasan yg berat dapat menyebabkan henti nafas-henti jantung. Kesemuanya berakhir pada satu hasil akhir yakni kegagalan oksigenasi sel, terutama otak dan jantung.

Sirkulasi terdiri dari jantug, pembuluh darah dan darah.
● Frekuensi denyut jantung
Frekuensi denyut jantung pada orang dewasa adalah 60-80 kali per menit, bila kurang dari 60 per menit disebut bradikardi, bila lebih dari 100 per menit disebut takikardi, bradikardi sering ditemukan pada atlit terlatih. Pada bayi frekuensi denyut jantung adalah 120-150 kali per menit, sedangkan pada anak-anak (2-10 tahun) 80-150 kali per menit.
Pada syok bila ditemukan bradikardi merupakan tanda prognostik yg buruk.
● Tekanan darah
Tekanan darah tidak dapat dipercaya sebagai indikator dini pada syok karena
  ○ tekanan darah sistolik tidak dapat turun, sampai kehilangan darah lebih dari 30% volume darah baru akan turun.
  ○ pada penderita hipertensi, tekanan darah mungkin turun, tetapi masih dianggap normal.

Sistolik (dewasa) 100+usia,s/d 150 mmhg sedangkan sistolik (anak s/d 12 tahun) 80+(2 x usia).
Diastolik (dewasa) 65-90 mmhg sedangkan diastolik (anak s/d 13 tahun) 50-80 mmhg.

● Penentuan denyut nadi
Pada orang dewasa dan anak-anak denyut nadi diraba pada arteri karotis, yakni medial arteri m.sterno-kleidomastoideus. Sedangkan pada bayi meraba denyut nadi adalah pada arteri brachialis, yakni pada sisi medial lengan atas.

b. Shock
Syok dapat disebabkan berbagai hal. Apapun sebabnya penderita selalu dipasang infus. Gejala syok adalah kulit pucat dan dingin (gangguan perfusi kulit), tachycardia, berkurangnya urin (oliguria sampai anuria karena gangguan perfusi ginjal), gangguan kesadaran (gangguan perfusi otak) dan turunnya tekanan darah (bukan gejala dini). Pengelolaan syok ditujukan terhadap penyebabnya, bila syok karena perdarahan misalnya maka perdarahan harus dihentikan.

c. Resusitasi Jantung Paru (RJP)
Resusitasi jantung paru telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah diperbaharui secara terus-menerus sepanjang dekade ini. Laju keberhasilannya diartikan sebagai kembalinya tanda-tanda vital yang adekuat dengan kemampuan hidup jangka panjang tanpa komplikasi dan kecacatan.
American Heart Association (AHA) menggunakan 4 akses rantai penyelamatan untuk menggambarkan bahwa waktu merupakan hal yang sangat penting dalam penyelamatan penderita khususnya pada penderita dengan VF (Ventrikel Fibrilasi), SCA (Sunddent Cardiac Arrest). Tiga dari 4 Rantai ini juga relevant untuk penderita dengan henti nafas henti jantung.

Gbr. Chain of Survival

Rantai Penyelamatan tersebut adalah:
1. Cepat menghubungi EMS
2. Cepat melakukan RJP. RJP segera dapat memberikan kesempatan dua atau tiga kali lipat penderita dengan VF, SCA selamat.
3. Cepat melakukan Defibrilasi : RJP dan Defibrilasi pada penderita dapat meningkatkan tingkat penyelamatan 45-75%.
4. Cepat memberikan Bantuan Hidup Lanjut.

Anda dapat mengetahui penderita membutuhkan tindakan RJP dengan memastikan penderita tidak sadar, tidak bernafas dan nadi tidak berdenyut. Kompresi dada berhasil karena menekan jantung diantara sternum dan tulang belakang yang memaksa darah keluar. Bukti terbaru mengindikasikan bahwa meraka menghasilkan perubahan tekanan didalam rongga dada. Tekanan ini yang bertanggung-jawab untuk meningkatkan sirkulasi ke seluruh tubuh.

No comments:

Post a Comment